Profil Desa Tumiyang
Ketahui informasi secara rinci Desa Tumiyang mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Profil Desa Tumiyang, Kecamatan Pekuncen, Banyumas. Menganalisis peran vitalnya sebagai lokasi Bendung Gerak Kali Kawung, kekuatannya sebagai lumbung padi utama di Banyumas Barat, dan dinamika masyarakat agraris yang hidup dari aliran irigasi.
-
Rumah bagi Infrastruktur Irigasi Vital
Menjadi lokasi Bendung Gerak Kali Kawung, sebuah bangunan air strategis yang mengairi ribuan hektar sawah di Kecamatan Pekuncen dan sekitarnya.
-
Lumbung Padi Utama
Perekonomian desa hampir sepenuhnya ditopang oleh pertanian padi sawah berkat sistem irigasi teknis yang andal, menjadikannya salah satu pusat produksi beras terpenting di wilayahnya.
-
Kehidupan Berbasis Air
Seluruh dinamika sosial dan ekonomi masyarakatnya berjalan selaras dengan siklus air dan pertanian, dari pengelolaan irigasi oleh kelompok tani hingga tradisi yang mengakar pada agraris.

Di Desa Tumiyang, Kecamatan Pekuncen, air bukan sekadar sumber daya alam, melainkan denyut nadi kehidupan itu sendiri. Dari desa inilah aliran air Sungai Kawung diatur dan didistribusikan melalui sebuah infrastruktur vital, Bendung Gerak Kali Kawung, yang mengairi ribuan hektar sawah di seantero Banyumas bagian barat. Posisi strategis ini menempatkan Tumiyang bukan hanya sebagai desa agraris biasa, tetapi sebagai "penjaga gerbang air" dan pilar utama ketahanan pangan regional.
Kisah Desa Tumiyang bukanlah tentang gemerlap pariwisata atau industri kerajinan yang unik, melainkan tentang peran fundamental yang seringkali tak terlihat: memastikan bulir-bulir padi dapat tumbuh subur. Desa ini merupakan potret otentik dari sebuah lumbung pangan, di mana kehidupan masyarakatnya berjalan selaras dengan irama musim tanam dan siklus air yang mengalir dari bendungan kebanggaan mereka.
Geografi dan Demografi: Titik Vital di Aliran Sungai Kawung
Desa Tumiyang terletak di kawasan yang relatif datar di Kecamatan Pekuncen, sebuah kondisi geografis ideal yang menjadikannya pusat hamparan persawahan. Desa ini dialiri oleh salah satu sungai penting di wilayah tersebut, yaitu Kali Kawung. Secara administratif, Tumiyang berbatasan dengan Desa Cikembulan di sebelah selatan dan desa-desa lain di Kecamatan Pekuncen.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) dalam "Kecamatan Pekuncen dalam Angka 2024", Desa Tumiyang memiliki luas wilayah 3,50 kilometer persegi (3,50 km2). Pada akhir tahun 2023, desa ini dihuni oleh 6.515 jiwa. Dengan data tersebut, tingkat kepadatan penduduknya ialah sekitar 1.861 jiwa per kilometer persegi. Komposisi penduduknya didominasi oleh masyarakat yang mata pencahariannya sangat erat dengan sektor pertanian.
Bendung Gerak Kali Kawung: Jantung Pengairan Banyumas Barat
Daya tarik dan peran paling vital dari Desa Tumiyang ialah keberadaan Bendung Gerak Kali Kawung. Berbeda dari bendungan besar yang menampung air, bendung gerak berfungsi untuk menaikkan permukaan air sungai agar dapat dialirkan ke saluran-saluran irigasi. Bangunan air modern ini merupakan infrastruktur strategis yang menjadi jantung pengairan bagi wilayah sekitarnya.
Fungsi utama dari Bendung Gerak Kali Kawung meliputi:
- Mengairi Ribuan Hektar SawahAir dari bendungan ini didistribusikan melalui jaringan irigasi primer dan sekunder ke lahan-lahan pertanian di Kecamatan Pekuncen, Ajibarang dan wilayah lain di sekitarnya.
- Meningkatkan Indeks PertanamanDengan pasokan air yang terjamin sepanjang tahun, petani dapat melakukan panen lebih dari satu kali (padi-padi-palawija), yang secara signifikan meningkatkan produktivitas dan pendapatan mereka.
- Pengendalian BanjirPintu-pintu air pada bendung gerak dapat diatur untuk mengendalikan debit air sungai saat musim hujan, sehingga membantu mengurangi risiko banjir di area hilir.
"Sebelum ada bendungan ini, kami hanya bisa tanam padi satu kali setahun, mengandalkan hujan. Sekarang, air selalu ada, jadi bisa tanam sampai tiga kali. Bendungan di Tumiyang ini benar-benar mengubah nasib petani di sini," ungkap seorang petani dari desa tetangga pada Senin (16/6/2025).
Keberadaan infrastruktur ini menjadikan Desa Tumiyang sebagai lokasi yang sangat krusial dan sering menjadi pusat perhatian dinas-dinas terkait pengelolaan sumber daya air dan pertanian.
Lumbung Padi Pekuncen: Potret Perekonomian Agraris Murni
Sebagai konsekuensi logis dari sistem irigasi yang andal, perekonomian Desa Tumiyang didominasi secara mutlak oleh pertanian padi sawah. Desa ini merupakan lumbung padi atau pusat produksi beras utama untuk Kecamatan Pekuncen. Pemandangan hamparan sawah yang menghijau atau menguning, tergantung musimnya, menjadi ciri khas utama desa ini.
Seluruh ekosistem ekonomi di desa ini berputar di sekitar padi:
- Aktivitas PertanianMayoritas warga bekerja sebagai petani pemilik lahan, petani penggarap, atau buruh tani yang terlibat dalam seluruh proses, mulai dari pembibitan, penanaman, pemeliharaan, hingga panen.
- Industri PascapanenBeberapa usaha penggilingan padi (rice mill) skala kecil hingga menengah beroperasi di desa ini, berfungsi untuk mengolah gabah hasil panen menjadi beras.
- Usaha PenunjangKios-kios yang menjual pupuk, pestisida, dan peralatan pertanian juga banyak ditemukan, melengkapi rantai ekonomi agraris di Tumiyang.
Berbeda dengan desa-desa tetangga yang melakukan diversifikasi ke sektor kerajinan atau wisata, kekuatan Tumiyang justru terletak pada spesialisasi dan fokusnya pada produksi pangan primer.
Kehidupan Sosial Masyarakat Petani
Struktur sosial di Desa Tumiyang sangat dipengaruhi oleh aktivitas pertanian komunal. Lembaga-lembaga sosial seperti Kelompok Tani (Poktan) dan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) memegang peranan yang sangat penting. Melalui kelompok inilah para petani berkoordinasi dalam menentukan jadwal tanam, mengelola distribusi air irigasi secara adil, serta menjadi wadah untuk menerima bantuan atau penyuluhan dari pemerintah.
Semangat gotong royong dan kebersamaan sangat terasa, terutama saat musim tanam atau panen raya. Tradisi-tradisi yang berkaitan dengan siklus pertanian, meskipun mungkin tidak semeriah dulu, masih menjadi bagian dari memori kolektif masyarakat sebagai bentuk rasa syukur atas hasil bumi.
Peran Pemerintah Desa dalam Menjaga Aliran Kesejahteraan
Pemerintah Desa Tumiyang, di bawah kepemimpinan Kepala Desa Sugeng, memiliki peran strategis sebagai jembatan antara kebutuhan petani dengan kebijakan di tingkat supra-desa. Fokus utama pemerintah desa ialah memastikan kelancaran aktivitas pertanian yang menjadi sumber kehidupan warganya.
Beberapa peran kunci yang dijalankan antara lain memfasilitasi musyawarah antar kelompok tani, mengadvokasikan perbaikan jaringan irigasi tersier (jaringan irigasi tingkat petani) kepada dinas terkait, serta membantu penyaluran program-program bantuan pemerintah di sektor pertanian. Keberhasilan pemerintah desa diukur dari seberapa lancar dan produktifnya aktivitas pertanian warganya.
Tantangan Pertanian Modern dan Keberlanjutan Lingkungan
Di balik statusnya sebagai lumbung pangan, Desa Tumiyang menghadapi tantangan pertanian modern. Ketergantungan yang tinggi pada pupuk dan pestisida kimia dalam jangka panjang berisiko menurunkan kesuburan tanah dan mencemari sumber air. Isu keberlanjutan lingkungan menjadi agenda penting yang perlu mendapat perhatian lebih.
Selain itu, tantangan lain yang dihadapi meliputi:
- Fluktuasi Harga GabahHarga jual gabah yang seringkali tidak stabil menjadi keresahan utama para petani saat musim panen.
- Regenerasi PetaniMenurunnya minat generasi muda untuk bekerja di sektor pertanian menjadi ancaman bagi masa depan desa sebagai lumbung pangan.
- Perubahan IklimPola cuaca yang semakin tidak menentu dapat mengganggu jadwal tanam dan meningkatkan risiko serangan hama penyakit.
Ke depan, Desa Tumiyang memiliki peluang untuk menjadi percontohan pertanian presisi dan berkelanjutan. Dengan penerapan teknologi pertanian yang lebih efisien, pengenalan sistem pertanian organik, dan penguatan kelembagaan petani, Tumiyang dapat terus menjalankan perannya sebagai penjaga ketahanan pangan, tidak hanya untuk hari ini, tetapi juga untuk generasi yang akan datang.